KISAH SEORANG JURU MASAK

Kisah Seorang Juru Masak
Sudah beberapa tahun berlalu terjadi percekcokan antara sepasang suami istri. Kejernihan rumah tangga mereka mulai ternodai beberapa pekan dan akhirnya urusannya pun semakin runyam. Sang istri pernah hamil, namun mengalami tiga kali keguguran. Suatu hari ketika keduanya sedang rukun, sasng suami menceritakan kepada istrinya bahwa pernah ada seorang lelaki yang mengadukan tentang keadaanya, seraya menuturkannya, "Aku bekerja sebagai seorang juru masak di sebuah rumah makan, namun sang pemilik menjual rumah makan tersebut kepada orang lain, hingga akhirnya aku pun menjadi tanggungannya. Yang menyiksa batinku adalah karena setiap hari aku mendengar suara musik yang disetel keras hingga terdengar ke seluruh penjuru ruangan. Aku selalu berusaha untuk kembali kepada majikanku yang pertama, namun tidak bisa.
Akhirnya aku meminta kepada majikanku yang kedua agar memindahkanku (kepada majikan pertama) dengan membayar 500 ribu riyal. Sebenarnya hanya uang itulah yang aku miliki. Ia setuju. Maka aku pun memberikan uang sebesar itu kepadanya, yaitu uang yang telah aku kumpulkan selama ini untuk menjemput istriku agar bisa hidup bersamaku. Sekarang aku dalam keadaan yang sangat sulit, padahal istriku selalu meneleponiku, menanyakan kapan akan diajak pindah ke tempatku. Sedangkan keluargaku pun juga mengatakan, "Kami merasa keberatan dengan keberadaan keluarga istri mu di sini." Aku mempunyai keinginan, bahwa uang sebanyak itu akan aku bayar secara berangsur dengan gaji bulananku.
Ketika sang istri mendangar kisah yang disampaikan suaminya tersebut, ia berkata, "Aku akan berikan uang sejumlah itu dan aku tidak mengharapkan apa-apa darinya selain doa." Akhirnya sang suami mengambil uang tersebut dan menyerahkan kepada juru masak sekalian menyampaikan pesan sang istri. Karena begitu gembiranya, si juru masak tersebut terduduk dan menangis. Ia tidak bisa tidur pada malam tersbut, ia terus mendoakan kepada sepasang suami istri tersebut. Dan dengan karunia Allah, sejak bulan itu sang istri mulai mengandung dan kandungannya pun normal. Keadaan mereka pun akhirnya semakin membaik dan mulai nampaklah tanda-tanda kebahagiaan pada keluarga tersebut.
---------------------------
Sumber: Buku Min 'Ajaibi 'sh-Shodaqoh.
Comments
Post a Comment